Tahu tidak? Setelah peristiwa Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 kemarin, hari ini Indonesia bakal kebagian lagi fenomena langit yang super mengagumkan, yakni Hujan Meteor Lyrid . Hujan Meteor Lyrid adalah fenomena langit di mana meteor yang seolah datang dari rasi bintang Lyra jatuh ke bumi.
Fenomena Hujan Meteor di tahun 2016 ini terjadi karena debris dari komet Thatcer yang melewati Bumi , namun menurut NASA meteor akan terlihat bercahaya dari konstelasi Lyra , itulah mengapa hujan meteor ini disebut hujan meteor Lyrid .
- Tips sekali Abadikan Gerhana Matahari Total dengan Kamera Smartphone
- 16 Foto langit dan Tata Surya Menakjubkan yang diambil dari Bumi
- 5 Fenomena Hantu Terkenal yang Dapat Dibongkar Secara Ilmiah
Bila Hujan meteor Lyrid Terjadi?
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin , mengemukakan bahwa Hujan Meteor Lyrid merupakan fenomena langit yang terjadi setiap tahun. Pada tahun 2016 ini, Hujan Meteor Lyrid terjadi pada tanggal 16 - 25 April dan puncaknya diperkirakan terjadi pada pada 22 April dari tengah malam sampai subuh dini hari .
Hujan meteor Lyrid ini diharapkan tidak berbahaya karena ketika sampai ke permukaan bumi, wujudnya hanya berupa serpihan kecil, yang terbesar hanya sebesar bola golf dan disebut 'firebal' . Diperkirakan ada 20 - 40 meteor yang menghujani bumi dalam satu jam . Meteor inilah yang akan terlihat layaknya bintang jatuh saat terbakar melewati atmosfer bumi. Dalam kondisi normal, puluhan meteor bisa dilihat di langit. Namun, jika dalam kondisi terbaik Anda bisa melihat ratusan meteor yang jatuh menghujani Bumi.
Dimana dan Bagaimana Cara Melihat Hujan Meteor Lyrid?
Fenomena bintang Jatuh alias Hujan Meteor yang dipercaya dapat mengabulkan permintaan itu memang selalu punya romansa bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum. Keindahan fenomena langit Hujan Meteor Lyrid ini lebih nyaman dan indah jika disaksikan dengan mata telanjang dibandingkan teleskop karena meteor yang jatuh berserakan dan bergerak dengan cepat. Anda tidak akan tahu di mana meteor akan jatuh, jadi lebih baik jika memiliki jarak pandang luas.
Alih-alih menggunakan mata telanjang, kamu juga bisa menggunakan kamera DSLR dengan lensa fisheye . Tidak perlu menggunakan teleskop atau teropong binokular milikmu. Menonton Hujan Meteor ini akan lebih mudah dilakukan daripada lokasi minim cahaya dan memiliki area luas sehingga jarak pandang kamu juga luas.
Daerah seperti pantai, luar kota, gunung, atau bukit bisa menjadi daerah yang kondusif untuk melihat Hujan Meteor Lyrid. Namun jika kamu tinggal di kota besar yang tidak memiliki area seperti yang Jaka sebutkan, kamu dapat melihat dari atas atap gedung-gedung tinggi, itu pun jika diizinkan.
Jika kamu sudah mendapatkan tempat yang pas untuk melihat Hujan Meteor, maka tinggal letakkan saja pandanganmu ke arah konstelasi Lyra, karena Hujan Meteor Lyrid terletak di dekat konstelasi Lyra. Titik radian Hujan Meteor Lyrid berada di dekat bintang terang Vega dalam konstelasi Lyra, yang terbit di Timur Laut sekitar jam 22:00 waktu setempat selama bulan April .
Jika kamu berniat menyaksikan Hujan Meteor yang terjadi pada 22 April 2015 besok, maka kamu harus memastikan cuaca dalam kondisi cerah, karena kamu tidak dapat menyaksikan Hujan Meteor jika tertutup awan mendung. Hujan Meteor yang terjadi tahun ini cukup istimewa karena bersamaan dengan fase Bulan Purnama .
Sayang beribu sayang bagi masyarakat yang tinggal di kota, dengan bersamaannya fase hujan meteor dan Bulan Purnama, menyebabkan cahaya dari Hujan meteor makin tertimpa dengan cahaya dari Bulan Purnama dan tentu saja kalah dari cahaya lampu-lampu kota.
Hal yang Harus Anda Perhatikan Jika Ingin Melihat Bintang Jatuh
- Kondisi langit harus cerah tanpa awan mendung . Kalau hujan, bisa dipastikan kamu gagal melihat bintang jatuh.
- Tempat gelap yang sangat minim cahaya untuk memudahkan mata kamu menangkap cahaya dari meteor yang jatuh. Cahaya dari bintang jatuh alias Hujan Meteor sudah pasti kalah dari polusi cahaya di kota, jadi luar kota, pegunungan, pantai luas bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang kebelet menonton bintang jatuh kaya F4 dan Sanchai.
- Waktu pengamatan yang tepat dan terbaik untuk menyaksikan pertunjukkan. Setelah tengah malam sampai subuh atau fajar biasanya jadi waktu yang tepat karena pada saat itu langit malam mulai cerah tanpa awan.
- Kamu dipastikan butuh peta langit kalau kamu masih sangat awam dalam dunia astronomi. Peta langit digunakan untuk mencari letak arah rasi Lyra di langit malam.
- Kondisi terbaik untuk mengamati Hujan Meteor adalah dengan cara berbaring .
Tambahan: Hujan Meteor Eta Aquarids
Jika kamu tidak sempat melihat Hujan Meteor Lyrid, April ini juga akan menjadi bulan di mana hujan Meteor eta Aquarids mencengkeram bumi. Hujan Meteor Eta Aquarids ini dipicu oleh kejatuhan batu angkasa dari serpihan komet Halley yang berlangsung pada 19 April hingga 26 Mei dengan fase puncak hujan Meteor tanggal 5 - 6 Mei 2016 .
Ukuran meteor Eta Aquarids lebih kecil dibandingkan meteor di Lyrid, namun meteor yang jatuh pada saat Hujan meteor Eta Aquarids akan lebih banyak. Titik radian dari hujan meteor Eta Aquarid dekat bintang Eta di rasi Aquarius. Rasi bintang Aquarius akan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 04:00 waktu setempat.
Jadi, apa rencanamu dalam menonton Hujan Meteor Lyrid ini? Tulis di kolom komentar ya!
Sumber Tulisan dan Foto: Google
Artikel Menarik Lainnya:
- Saksikan dahsyat Video Petir Ini dalam Format Slow-Motion
- Perdana! Video Bumi Diambil dari Luar Angkasa dalam Format Full-Color HD
- Cara Menggunakan HP Sebagai Alat Detektor Gempa Bumi
- 16 Foto Langit dan Tata Surya menakjubkan yang diambil dari Bumi
- Pariwisata luar Angkasa Kini HANYA 1 Milyar Rupiah!
- Bisa Gak Sih Kentut Membawa Kita ke Bulan?
- MENAKJUBKAN! Gambar Bulan Ini Diambil Hanya Dengan Kamera DSLR Sederhana
- Video 4K Tentang Matahari dari NASA Ini Wajib Anda Tonton
EmoticonEmoticon